07/02/13

Pendataan Gakin Dikritik

Gunungkidul-Rencana Pemkab Gunungkiul melakukan pendataan keluarga miskin ( Gakin ) melalui kader desa dikritik dewan.
Wakil ketua komisi D DPRD Gunungkidul Imam Taufik meminta kejelasan model pelatihan pada 7000 kader desa seperti yang dikatakan oleh Bappeda sebelumnya. Sebab, pelatihan sangat berpengaruh pada hasil pendataan yang akan dilakukan. Imam menyebutkan sampai saat ini konsep yang digodok Bappeda tersebut juga belum sampai dikomisi D yang membidangi kesejahteraan rakyat.
"Memang program pendapatan ini sangat kita tunggu, namun kami juga perlu mengetahui model yang akan diterapkan untuk melaith sekitar 7000 kader desa tersebut,"jelasnya.
Dia menambahkan, dengan melibatkan kader desa ini diakuinya merupakan upaya melibatkan masyarakat setempat untuk melakukan pendataan. HAnya saja, jika tidak diimbangi dengan pelatihan untun transfer pengetahuan tentang carapendataan yang diprogramkan, maka hasilnya juga  kurang maksimal. Padahal, dengan konsep ini asda dukungan moral dari semua kalangan sehingga permasalahan data GAkin di Gunungkidul ini bisa benar-benar valid. "Saya kira Bappeda bisa memberikan konsep detail pelatihan pada kami, sehingga sebelum ini benar-benar dijalankan, kita bisa memberikan masukan untuk model pelatihannya,"ujarnya.
Sementara Kasubid pendataan Bappeda Gunungkidul Putro Eko Wahyono mengatakan, sebelum pendataan ini dimulai, pihaknya juga merencanakan wrokshop terlebih dahulu. Langkah ini diharapkan menjadi ajang meminta maswukan untuk konsep pendataan GAkin yang akan segera dilakukan Bappeda. Keterlibatan kader desa, menurutnya, juga akan didahului dengan training atau diklat singkat mengenai indikator Gakin yang akan digunakan sebagai bahan rujukan. Sehingga, keungkinan kesalahan data bisa diminimalkan.
"Pasti beberapa stake holder akan kita undang dalam workshop ini, sehingga langkah kita bisa lebih terprogram serta ada bingkai yang jelas untuk pendataan,"ucapnya.
Sejumlah LSM ynag bergerak dibidang ketersediaan hak-hak daar masyarakat di Gunungkidul juga menyambut positif langkah ini. Direktu eksekutif Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKdS) Aminudin Azis menyatakan, pandataan Gakin di Gunungkidul memang merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan mengigat saat ini data GAkin yang ada, masih dipertanyakan validitasnya.
Mamun demikian, ia berharap, jangan sampai data ini hanya sekedar menjadi bank data Pemkab saja, akan tetapi bisa digunakan semua lembaga dinas lintas sektoral yang mempunyai program untuk gakin.
" Emang rencana ini sangat ditunggu masyarakat, permasalahannya adalah sejauh mana data ini akan digunakan, karena sampai sekarang data gakin di Gunungkidul belum sama baik secara jumlah maupun berdasarkan nama keluarga,"jelasnya. (suharjono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar