10/02/13

Launching 'Dedemit Gunung Kidul' Dibubarkan Massa

 Rabu, 16 Maret 2011 18:04 wib

GUNUNGKIDUL - Launching film Dedemit Gunung Kidul mendapat protes. Massa yang tergabung dalam Komunitas Kota Gaplek membubarkan launching film yang digelar di salah satu restoran di  Gunungkidul, Yogyakarta. Bahkan, massa sempat menahan kru dan bintang film.

Peluncuran film hanya berlangsung singkat karena puluhan orang yang tergabung dalam Komunitas Kota Gaplek meminta klarifikasi mengenai judul film yang dianggap menyinggung daerah mereka.

"Kami menolak dan prihatin atas segala sesuatu yang menganggap daerah kami hina. Film ini tidak menggambarkan Gunungkidul sesungguhnya," ungkap koordinator aksi Aminuddin Azis, Rabu (16/3/2011).

Komunitas kota Gaplek dan masyarakat Gunungkidul menolak segala bentuk eksploitasi yang merugikan daerah dan hanya menguntungkan segelintir orang.

"Kami menolak segala sesuatu yang mengeksploitasi kedaerahan yang hanya menguntungkan segelintir orang," paparnya.

Dalam aksi tersebut, massa membakar poster yang terpasang di depan restoran. Massa juga menahan produser, bintang film, sutradara, dan kru saat akan meninggalkan lokasi. Sempat terjadi adu mulut antara pendemo dan kru.

Didampingi produser KK Dheeraj, sutradara Yoyok Dumpring akhirnya menemui pendemo. Dia memberikan penjelasan di hadapan puluhan massa dan berjanji bersama manajemen akan segera mengoreksi film.

Yoyok menjelaskan, film yang mengambil gambar di beberapa tempat di Gunungkidul itu tidak berisi penghinaan bagi masyarakat Gunungkidul.

"Kami tidak ada unsur menghina atau melecehkan masyarakat. Film ini bersifat menghibur," bebernya.

Melihat aksi tersebut, sang bintang film Uli Auiliani ketakutan dan menangis karena mobil yang akan dia tumpangi disandera massa. Beruntung, massa tidak anarkis. Mereka membubarkan diri setelah mendengar penjelasan dari manajemen.

Penolakan judul film yang dianggap menghina daerah ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Hantu Goyang Karawang yang dibintangi Dewi Persik dan Julia Perez juga diprotes warga Karawang. Lost In Papua juga diprotes Lembaga Masyarakat Papua (LMA) karena isi ceritanya menggambarkan masyarakat pedalaman Papua kanibal.
(Markus Yuwono/Trijaya/ang)

http://celebrity.okezone.com/read/2011/03/16/206/435609/launching-dedemit-gunung-kidul-dibubarkan-massa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar