11/02/13

Korban Pemukulan Polisi Meninggal Dunia : Tabur Bunga di Tugu, GKR Hemas Melayat


Filed under: Jogja |
Rezza Eka Wardana, siswa SMA Dominikus Wonosari, Gunungkidul akhirnya mengembuskan napasnya, Sabtu (3/11) sore. Siswa kelas X ini lebih dari sepekan  kritis dan tak sadarkan diri di rumah sakit Bethesda.
Ribuan pelayat mengantar jenazah Rezza dari rumah duka di Jeruksari RT 11 RW 24 Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul ke peristirahatan terakhir di pemakaman umum Jeruksari. Upacara pemakaman dihadiri oleh ribuan pelayat, termasuk GKR Hemas dan Bupati Gunungkidul, Badingah. Isak tangis rekan korban mengantar Rezza ke peristirahatan terakhir.
Bukan hanya menyisakan duka mendalam, kepergian Rezza juga meninggalkan kejanggalan. Rezza yang sempat dinyatakan oleh pihak kepolisian kecelakaan tunggal.
Namun, sikap polisi yang keukeuh  ini justru menimbulkan tuntutan berbagai pihak untuk pengungkapan kasus ini.
Untuk mendorong pengungkapan kasus tersebut, beberapa warga yang tergabung dalam Koalisi Aksi Solidaritas melakukan aksi tabur bunga di perempatan Tugu Yogyakarta, Minggu (4/11).  Mereka menaburkan bunga di sekitar foto Rezza yang mereka tempatkan di jalan.
“Keterangan dari polisi, Rezza mengalami kecelakaan tunggal. Namun jika ada dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian akan ditindak tegas merupakan sesuatu yang ganjil dan ada yang disembunyikan. Apalagi beredar berita bahkan ditulis media ada niat dari polisi untuk menyuap keluarga korban dengan Rp20 juta namun dengan syarat tidak mengungkit-ungkit kasus Rezza,” ujar Baharudin Kamba, koordinator aksi.
Aksi keprihatinan juga dilakukan oleh ratusan pemuda dengan long march dari Jalan Satria, Minggu (4/11). Para pemuda berjalan dari rumah duka menuju ke TKP jatuhnya Rezza Eka Wardana. Mereka meneriakkan aksi protes terhadap Kepolisian Resor Gunungkidul, untuk pengusutan penyebab kematian Rezza.
Para pemuda, kemudian duduk bersila di jalan raya depan gedung DPRD Gunungkidul. “Kita menuntut Polres Gunungkidul legawa, menyerahkan anggotanya yang memang bersalah,” kata Koordinator Lembaga Kajian dan Studi Sosial, Aminuddin Azis.
Dukungan pengusutan kasus juga datang dari Wakil Ketua DPD GKR Hemas. Kematian yang tidak wajar dan diduga dilakukan oleh oknum anggota polisi Polres Gunungkidul ini harus diusut tuntas. “Kasus kematian Rezza ini tidak wajar, jadi harus diungkap dan diusut tuntas,” terangnya di sela takziah di rumah duka, Minggu (4/11).

Kematian Rezza ini juga mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Bahkan, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Heri Sebayang, juga menyesalkan kematian Rezza, yang merupakan anak dari kawan dekatnya. Heri, yang dahulu dikenal sebagai salah satu aktivis di Yogyakarta ini, menilai keterangan yang diberikan oleh kepolisian terkait kronologi kecelakaan yang menimpa Rezza sangatlah ganjil dan tidak masuk akal.
Heri yang turut hadir di RS Bethesda pasca Rezza dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya juga mewakili keluarga Rezza mendesak agar aparat kepolisian jangan sekali-sekali menutup-nutupi kasus ini. Apalagi, hanya demi menyelamatkan salah satu anggotanya yang diduga melakukan tindak kekerasan pada Rezza, sehingga ia koma dan lalu meninggal dunia. “Jangan ditutup-tutupi kasus kematian Rezza ini,” ujar Heri, Minggu (4/11).
Okezone | Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar