11/02/13

Uskup Agung Percaya Sri Sultan Tetap Jaga Pluralisme



Bersama Sri Sultan, pada lain kesempatan
Foto:dok.pribadi (FB: Aziz Desa Wisata Jelok)

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Minggu, 3 Februari 2013 | 21:09 WIB


YOGYAKARTA,KOMPAS.com -- Uskup Agung Semarang, Mgr Johanes Pujasumarta sebagai pemimpin umat Katolik DIY-Jateng tetap mempercayai Gubernur DIY Sri Sultan HB X bisa mewujudkan dan menjaga nilai pluralisme di DIY.
Johanes Pujasumarta mengatakan dirinya tidak khawatir tentang ditambahkannya gelar khalifatullah pada Sri Sultan. Gelar tersebut, menurut Johanes, bisa dikembangkan menjadi arti baru yang lebih meluas, yakni menjunjung tinggi persaudaraan dan keberagaman.
"Sejarah Yogyakarta tidak pernah lepas dari kebhinnekaan. Keraton dan Sultan, saya rasa masih tetap menghargai persaudaraan dan kerukunan, jadi tidak perlu khawatir. Di sinilah salah satu letak keistimewaannya," terangnya setelah memimpin misa di Gua Maria Tritis, di Desa Singkil, Paliyan, Gunungkidul ,Minggu (03/02).
Pernyataan Uskup Agung Semarang ini diungkapkan dalam rangka menjawab keraguan sebagian masyarakat terkait penambahan gelar khalifatullah pada Sultan di tengah pembahasan Perda Keistimewaan Yogyakarta oleh DPRD setempat.
Johanes menjelaskan bahwa sejarah Keraton Yogyakarta memiliki ikatan kuat dengan umat Katolik. Hal ini terlihat dengan digunakannya Keraton Yogyakarta untuk kongres ekaristi tahun 1931.
"Hal itu menjadi bukti bahwa umat Katolik bisa bersama-sama tumbuh di lingkungan Keraton Yogyakarta," paparnya.
Di tempat yang sama, Aminuddin Aziz, koordinator lembaga seniman dan budayawan muslimin Indonesia, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, mengungkapkan bahwa keistimewaan Yogyakarta selama ini hanya terjebak pada pemilihan atau penetapan gubernur.
"Selain penetapan dan pemilihan, hal yang paling penting dibahas dan dipertahankan adalah soal pluralisme dan kerukunan umat beragama di Yogyakarta," tegasnya.
Seusai misa, Uskup Agung Semarang bersama Forum Lintas Iman Gunungkidul melakukan penanaman pohon Akasia, Kelengkeng, dan Sawo di kawasan Gua Maria Tritis. Aksi menanam pohon ini diberi tema "Pohon Harapan Masa depan".
Editor :
Farid Assifa

http://regional.kompas.com/read/2013/02/03/21094693/Uskup.Agung.Percaya.Sri.Sultan.Tetap.Jaga.Pluralisme
http://indonesia.ucanews.com/2013/02/04/sri-sultan-tetap-dipercaya-jaga-pluralisme/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar