Friday, 18 November 2011
GUNUNGKIDUL – DPRD Gunungkidul mulai merengreng anggaran ngelencer pada
2012 yang dibalut kunjungan kerja (kunker) dan bimbingan teknis
(bimtek).
Tidak tanggungtanggung, para
wakil rakyat ini sudah memasang plafon anggaran Rp5 miliar. Dalam draf
Rancangan APBD 2012 Gunungkidul yang mulai dibahas di DPRD, anggaran
kunjungan kerja ke luar daerah Dewan mencapai Rp3,5 miliar.Selain
itu,ada anggaran peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota Dewan
senilai Rp1, 5 miliar. Jumlah tersebut masih ditambah dengan anggaran
kunjungan kerja dalam daerah yang mencapai Rp290 juta.
“Memang
kita usulkan anggaran untuk kegiatan DPRD, tapi ini belum harga mati,”
kata Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Sutata kepada wartawan kemarin. Saat
ini draf usulan sekretariat DPRD masih belum dibahas. Dengan demikian,
usulan tersebut sangat memungkinkan untuk berubah. ”Nanti akan dibahas
di alat kelengkapan Dewan, termasuk di Badan Anggaran,” kata politikus
PAN ini. Legislator dari PKS Ari Siswanto optimistis anggaran tersebut
disesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan.”Jadi memang ini bukan
sekadar untuk ngelencer.
Dalam perencanaan, mesti ada sebuah
alasan melakukan kunjungan. Misalnya konsultasi sebuah produk hukum,”
tandas Sutata. Direktur Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKDS) Aminudin
Azis berpendapat,anggaran kunker merupakan anggaran langganan di DPRD.
Hanya, sampai saat ini tidak ada hasil yang jelas dari penggunaan
anggaran yang besar ini.
”Coba sekarang dengan anggaran Rp5
miliar, kira-kira apa yang akan dihasilkan Dewan.Apakah sebanding dengan
produk dan juga manfaat bagi masyarakat Gunungkidul,” katanya. Anggaran
kunker DPRD sah-sah saja dikeluarkan, tapi tetap harus dikritisi
sehingga tidak berkesan pemborosan anggaran. ”Saya yakin ini memang
merupakan pemborosan anggaran,”ucapnya.
Sementara
itu,Koordinator Sarana Rembuk Warga untuk Gunungkidul (Srawung) Sutejo
meminta DPRD mempertanggungjawabkan kegiatan kunker selama ini.
”Bukannya kami sok mengkritisi dan ikut campur,hanya perlu ada
penyikapan sehingga tidak ada pemborosan anggaran di Gunungkidul.
Masyarakat kecil masih butuh anggaran pemberdayaan,” paparnya.
suharjono
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/444582/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar