GUNUNGKIDUL—Rezza Eka Wardana, 16, Warga Jeruksari
Wonosari akhirnya menghembuskan nafas terakhir di ruang ICCU RS Bethesda
Jogja, Sabtu (3/11/2012) sekitar pukul 15.00 wib setelah sembilan hari
bergelut dengan kondisi koma sejak musibah kecelakaan diduga disebabkan
oknum anggota Polres Gunungkidul.
Doni Prasetya, sepupu Reza
memastikan kondisinya terakhir sudah tidak bisa diselamatkan oleh tim
medis RS Bethesda yang telah berupaya maksimal. Kondisinya tidak kunjung
baik sejak dirujuk dari RSUD Wonosari ke Bethesda Jogja terus menerus
menurun. Reza sempat dibantu dengan sejumlah peralatan khusus untuk bisa
tetap bernafas namun takdir berkata lain. Siswa SMA Dominikus Wonosari
itu berpulang.
“Ya keluarag kamitercinta, Reza telah berpulang pada
pukul 15.00 wib tadi. Terima kasih atas doa-doa dari teman-teman, dan
masyarakat simpatisan di Gunungkidul yang selama ini telah mendoakan
terbaik untuk Reza,” kata Doni Prasetyo kepada Harian Jogja.
Hingga pukul 17.00 wib kemarin jenasah Reza masih berada di RS Bethesda
untuk persiapan dibawa pulang pihak keluarga ke rumah duka di Jeruksari
Wonosari. “Kami mewakili pihak keluarga emastikan jenasah akan
disemayamkan malam ini (kemarin) di rumah duka. Dan pemakaman baru
dilaksanakan pada Minggu (4/11/2012),” ungkapnya.
Doni sendiri belum
bisa memastikan tempat pemakaman umum (tpu) yang akan dipilih pihak
keluarga untuk peristirahatan terakhir Reza. “Untuk kepastian tempat
pemakaman kami masih akan membahas dengan pihak orang tua dan
keluarga,” tambah Doni pihak keluarga selama ini mendatangi kegiatan doa
bersama masyarakat untuk keselamatan Reza yang digelar inisiatif pemuda
lintas agama di Wonosari.
Mewakili pihak keluarga, Doni
menyampaikan maaf sebasar-besarnya apabila almarhum pernah berbuat
kesalahan dan doa baik yang sengaja maupun tidak disengaaja. Dia juga
mengucapkan terimakasih kepada para pemuda dan masyarakat Wonosari yang
telah memberikan empati dan kepedulian selama alhamrhum mengalami
musibah, menjalani perawatan medis sampai saat ini berpulang mengahdap
Tuhan.
Berpulangnya Reza mengundang duka bagi para masyarakt dan
pemuda Wonosari yang selama ini banyak menuunjukkan sikap dukungan Reza
dan dukungan moral bagi pihak keluarga. Di sejumlah jejaring sosial facebook maupun tweeter banyak yang mengucapkan selamat jalan untuk Reza dan doa agar ketabahan melimpah bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.
Tak
ketinggalan di status jejaring personil BlackBerry Mesenger secara
kompak kawula muda memasang foto Reza dan ucapan selamat jalan.Sejumlah
tokoh pemuda dan LSM selama ini mengawal kasus musibah Reza mengatakan
berpulangnya Reza tidak akan menghentikan langkah untuk mendesak pihak
berwenang kepolisian Gunungkidul untuk mengusut tuntas musibah Reza
yang diragukan banyak pihak karena mengundang kejanggalan. Danang
Ardianto kordinator Kesatuan Aksi Rakyat Gunungkidul (Karag) menilai
meyakini dugaan tindak penganiayaan oleh oknum petugas polisi dalam
kecelakaan Reza sangat kuat.
“Reza boleh saja mati. Kebenaran harus
terus hidup,” ujar Danang pihak yang selama ini berupaya agar Komite
Perlindungan Anak (KPA) dan Komnas Anak turun tangan.
Senada
Koordinator Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKdS) Gunungkidul Aminudin
Aziz mengatakan akan terus merapatkan barisan lintas LSM di DIY untuk
mengawal kasus musibah Reza harus ada titik terang dan kebenaran dari
intitusi kepolisian.
“Jika persoalan ini tidak kunjung ada
ketegasan dan kejelasan akan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum
dan keadilan di Gunungkidul,” pungas Aziz. Kasus arogansi oknum aparat
dalam pelakasaan tugas di lapangan harus harus dipertanggungjawabkan.
Selamat jalan, Reza. Kebenaran harus tetap hidup.
http://www.soloposfm.com/2012/11/9-hari-koma-reza-meninggal-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar