Tampilkan postingan dengan label 2009. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2009. Tampilkan semua postingan
24/02/13
10/02/13
Penggalangan Dana Korban Bencana Harus Tepat Sasaran
Sejumlah aksi penggalangan dana dan pengumpulan
bantuan untuk korban bencana gempa Sumatra Barat (Sumbar) yang dilakukan
masyarakat di KabupatenGunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), harus
dipertanggung jawabkan pengirimannya
agar tepat sasaran.‘’Kami harap seluruh aksipengumpulan dana kemanusiaan yang dilakukan
di jalan raya, perkampungan serta di sejumlah kantor pemerintah dan swasta
benar-benardikelola secara profesional sehinggasampai tujuan dan tepat
sasaran,’‘kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Gunungkidul,
Aminuddin Azis di Wonosari, Senin
(5/10).Ia mengatakan, masyarakat jugaharus selektif bila ingin
memberikanbantuan. Itu bisa dilakukan dengan hanya menyumbangkan bantuan pada
lembaga resmi, instansi pemerintah,
maupun organisasisosial yang benar-benar profesional.‘’Kami harap masyarakat
lebihdulu memastikan kejelasan badanhukum lembaga dan organisasi pencari dana
bantuan serta pengumpul bantuan untuk korban bencana.Kepengurusan dan alamat
organisasi pengumpul bantuan harus jelas,sehingga dapat
mempertanggung- jawabkan pengiriman bantuan yangdikumpulkan,’‘
katanya.Menurut dia, penggalangan dana bencana yang dilakukan organisasi sosial
fiktif dan oknum tidak bertanggungjawab harus diwaspadai.Karena dalam situasi
keprihatinansaat ini masih ada pihak-pihak yang akan memanfaatkan keadaan
untukmengeruk keuntungan pribadi.‘’Masyarakat penyumbang harus mendapat jaminan
bahwa bantuan yang diberikan akan tepat sasaran,’‘katanya.Sementara Pemerintah
Provinsi(Pemprov) Jawa Tengah mengirimkan tim medis dan logistik ke lokasi gempa di Sumatera Barat. Tim medis dan logistik
diberangkatkan kePadang, Sumbar oleh Gubernur Jateng, Bibit Waluyo dari halaman
Kan-tor Gubernur Jateng, Senin
(5/10).Bibit Waluyo mengatakan, tim medis dari Jateng dibagi menjaditiga
kelompok pemberangkatan yangmaisng-masing beranggotan 21 orang, Ke-21 tim medis ini terdiriatas lima orang
dokter spesialis bedah ortopedi dan spesialis anestesi, tiga orang dokter umum serta
delapan orang perawat, Bersama tim ini juga disertakan dua orang petugas SAR
daerah yang dikoordinasi ketua rombongan serta dua orang tenaga teknis.
Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo mengatakan, kelompok medis pertama berangkat
hari Senin. ‘’ Mereka akan bekerja membantu
upaya penanganan di lokasi gempa hingga
Rabu(14/10) mendatang,’‘ ungkapGubernur.
Sedangkan Tim SAR BakorlakEmergency UNS Solo bertolak keSumatera Barat untuk membantu evakuasi
korban gempa bumi disana. Dua puluh satu personil, Ahad (4/10) malam,
diterbangkan menuju lokasi bencana. Dari 21 personil tersebut, tigaorang
diantaranya sudah berangkat lebih dulu. Mereka yang berangkat Kamis (1/10)
tersebut, untuk mempetakan lokasi yang menjadi jatahkegiatan tim SAR UNS.
‘’Sehingga begitu tim yang menyusul belaka-ngan tidak
gagap,’‘ kata KomandanTim SAR Bakorlak Emergency UNS
Solo, Gatot Sugiantoro. Menurut Gatot, tim
yang diberangkatkan sudah dilengkapi per-alatan standar bencana gempabumi.
Mereka langsung diterjunkan ke lapangan begitu tiba dilokasi bencana. Dan, Tim
SAR Solo sudah mendapat jatah lokasi evakuasi korban gempa, yakni bagian
pelosok desa di luar Kota Padang. Ini karena,di sana masih kekurangan tenaga penyelamat
korban.Direncanakan, Tim SAR UNSditerjunkan selama dua pekan. Bila masih
dibutuhkan lagi, masaevakuasi dan penyelamatan korban gempa bisa diperpanjang
lagi. Dan,lokasi yang menjadi kegiatan evakuasi berada dipelosok rawan gempa.
Letaknya berpuluh-puluh kilo-meter dari kota.Palang Merah Indonesia (PMI)Cabang
Solo juga memberangkatkan personilnya ke sana. Sebanyak 13personil penyelamat
terlatih juga membawa 100 kantung darah berbagai golongan dibawa serta.
Petugas direncanakan diterjunkan selama 10 hari. ‘’Tapi, kalau masih dibutuhkan
bisa diperpanjang lagi,’‘ tutur HumasPMI, Riki Mirzan.Badan Eksekutif
Mahasiswa(BEM) UNS Solo melakukan aksi penggalangan dana. Selama sepekan ini, melakukan pengumpulan d ana bertajuk
Peduli Gempa Sumatera Barat
dilakukan disejumlah titik keramaian.
■ant/owo/eds 09/02/13
Pramana, Balon Bupati Gungkidul Independen
Penulis: IGN
sawabi | Jumat, 20 November 2009 | 15:27 WIB
WONOSARI, KOMPAS.com - Bakal calon (balon) bupati
Gunungkidul, dari jalur independen menyatakan siap mengikuti pemilihan kepala
daerah (pilkada) Gunungkidul periode 2010-2015.
"Saya sudah mantap menggunakan jalur independen dan siap maju bersaing dengan balon bupati Gunungkidul lainnya pada bulan Mei 2010," kata Pramana balon bupati independen di Wonosari, Jumat.
Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengusaha itu sudah mempersiapkan segala sesuatu guna memenuhi persyaratan pencalonan melalui jalur perseorangan atau independen. "Niat utama saya adalah maju melalui jalur independen, karena saya menilai dengan mencalonkan diri menjadi bakal calon bupati Gunungkidul melalui jalur independen akan lebih memperjuangkan aspirasi seluruh masyarakat, tanpa tersekat kepentingan dan golongan," katanya.
Ia menjelaskan tengah menyiapkan dukungan nyata anggota masyarakat yang dibuktikan melalui pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) sebanyak empat persen dari jumlah penduduk Gunungkidul. "Jika diperhitungkan prosentase dari total jumlah penduduk itu, berarti dukungan nyata yang harus dikumpulkan sebanyak 28 ribu hingga 30 ribu dukungan," katanya.
Direktur Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKSS) Gunungkidul Aminuddin Azis mengatakan kandidat yang ingin maju sebagai calon dari jalur independen harus didukung tiga syarat utama, yaitu materi cukup, ketokohan dan investasi sosialnya di dalam kehidupan masyarakat.
"Tanpa dukungan dari ketiganya, seorang calon independen akan mengalami kesulitan untuk memenangkan persaingan pada pilkada karena masyarakat akan melihat sejauh mana peran serta kandidat tersebut dalam memajukan Gunungkidul selama ini," katanya.
"Saya sudah mantap menggunakan jalur independen dan siap maju bersaing dengan balon bupati Gunungkidul lainnya pada bulan Mei 2010," kata Pramana balon bupati independen di Wonosari, Jumat.
Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengusaha itu sudah mempersiapkan segala sesuatu guna memenuhi persyaratan pencalonan melalui jalur perseorangan atau independen. "Niat utama saya adalah maju melalui jalur independen, karena saya menilai dengan mencalonkan diri menjadi bakal calon bupati Gunungkidul melalui jalur independen akan lebih memperjuangkan aspirasi seluruh masyarakat, tanpa tersekat kepentingan dan golongan," katanya.
Ia menjelaskan tengah menyiapkan dukungan nyata anggota masyarakat yang dibuktikan melalui pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) sebanyak empat persen dari jumlah penduduk Gunungkidul. "Jika diperhitungkan prosentase dari total jumlah penduduk itu, berarti dukungan nyata yang harus dikumpulkan sebanyak 28 ribu hingga 30 ribu dukungan," katanya.
Direktur Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKSS) Gunungkidul Aminuddin Azis mengatakan kandidat yang ingin maju sebagai calon dari jalur independen harus didukung tiga syarat utama, yaitu materi cukup, ketokohan dan investasi sosialnya di dalam kehidupan masyarakat.
"Tanpa dukungan dari ketiganya, seorang calon independen akan mengalami kesulitan untuk memenangkan persaingan pada pilkada karena masyarakat akan melihat sejauh mana peran serta kandidat tersebut dalam memajukan Gunungkidul selama ini," katanya.
KNPI Gunungkidul galang dana untuk korban gempa Sumbar
RELAWAN GALANG DANA KORBAN GEMPA
WONOSARI – Untuk meringankan beban penderitaan para korban
gempa di Sumatera Barat, sejumlah relawan di Gunungkidul yang
diprakarsai Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar aksi
peduli korban gempa Sumatera Barat.
Beberapa elemen pemuda yang menjadi relawan dalam bentuk penggalangan dana dengan aksi donor darah, pengumpulan dana para pelintas jalan serta tidak ketinggalan persaudaraan tatto Gunungkidul juga ikut membagi kepedulian bagi korban gempa di Sumbar yang dipusatkan di Alun-alun Wonosari.
Dana yang dikumpulkan para relawan dari para pelintas jalan protokol berkisar Rp 6 juta ini selanjutnya akan dikirimkan ke lokasi bencana bersama 45 kantong darah hasil pendonor darah untuk persediaan medis bagi para korban gempa Sumatera Barat. “Aksi mengetuk hati warga masyarakat Gunungkidul ini kami gelar sebagai wujud kepedulian penderitaan para korban gempa Sumbar. Karena diantara para pemuda di sini tidak banyak uang untuk dapat membantu, maka darah yang kita pilih kami bagikan,” kata Ketua Umum KNPI Gunungkidul Aminudin Azis.
Digelarnya aksi kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut dari gagalnya sejumlah relawan Gunungkidul berangkat ke lokasi bencana untuk membantu secara langsung, karena proses evakuasi karena terkendala pendanaan. “Apabila ada lembaga sosial yang memang siap membantu pemberangkatan para relawan Gunungkidul, KNPI. PMI Gunungkidul dan Vertical Rescue (VR) sebagai Tim SAR darat di Gunungkidul yang terlatih, telah mempersiapkan beberapa personil relawan,” tambahnya.
Sementara itu persaudaraan tatto Gunungkidul turut membagi kepedulian bagi korban gempa di Sumbar bersama KNPI, PMI, Pemuda Tegalsari, dan Vertical Rescue. Persaudaraan Tatto Gunungkidul yang digagas seniman tatto Wonosari Intan AW dari studio tatto GONG, berlokasi di Jalan Agus Salim Kranon Wonosari rela menatto di tenda yang di dirikan diantara posko relawan. “Keseluruhan hasil dari karya seni tatto beberapa pengunjung di posko secara khusus dialokaksikan untuk membantu para relawan dalam penggalangan dana yang akan dikirim bagi korban gempa Sumbar,” kata Intan AW disela menggambar tatto dilengan pengunjung. (ryo)
http://www.gunungkidulkab.go.id/home.php?mode=content&submode=detail&id=1596
Beberapa elemen pemuda yang menjadi relawan dalam bentuk penggalangan dana dengan aksi donor darah, pengumpulan dana para pelintas jalan serta tidak ketinggalan persaudaraan tatto Gunungkidul juga ikut membagi kepedulian bagi korban gempa di Sumbar yang dipusatkan di Alun-alun Wonosari.
Dana yang dikumpulkan para relawan dari para pelintas jalan protokol berkisar Rp 6 juta ini selanjutnya akan dikirimkan ke lokasi bencana bersama 45 kantong darah hasil pendonor darah untuk persediaan medis bagi para korban gempa Sumatera Barat. “Aksi mengetuk hati warga masyarakat Gunungkidul ini kami gelar sebagai wujud kepedulian penderitaan para korban gempa Sumbar. Karena diantara para pemuda di sini tidak banyak uang untuk dapat membantu, maka darah yang kita pilih kami bagikan,” kata Ketua Umum KNPI Gunungkidul Aminudin Azis.
Digelarnya aksi kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut dari gagalnya sejumlah relawan Gunungkidul berangkat ke lokasi bencana untuk membantu secara langsung, karena proses evakuasi karena terkendala pendanaan. “Apabila ada lembaga sosial yang memang siap membantu pemberangkatan para relawan Gunungkidul, KNPI. PMI Gunungkidul dan Vertical Rescue (VR) sebagai Tim SAR darat di Gunungkidul yang terlatih, telah mempersiapkan beberapa personil relawan,” tambahnya.
Sementara itu persaudaraan tatto Gunungkidul turut membagi kepedulian bagi korban gempa di Sumbar bersama KNPI, PMI, Pemuda Tegalsari, dan Vertical Rescue. Persaudaraan Tatto Gunungkidul yang digagas seniman tatto Wonosari Intan AW dari studio tatto GONG, berlokasi di Jalan Agus Salim Kranon Wonosari rela menatto di tenda yang di dirikan diantara posko relawan. “Keseluruhan hasil dari karya seni tatto beberapa pengunjung di posko secara khusus dialokaksikan untuk membantu para relawan dalam penggalangan dana yang akan dikirim bagi korban gempa Sumbar,” kata Intan AW disela menggambar tatto dilengan pengunjung. (ryo)
http://www.gunungkidulkab.go.id/home.php?mode=content&submode=detail&id=1596
08/02/13
Donor Darah untuk Bantu Korban Gempa Sumbar
Senin, 12 Oktober 2009, 07:30 WIB
GUNUNGKIDUL--Sejumlah pemuda di
Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diprakarsai Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) daerah ini menggelar aksi donor darah untuk
disumbangkan pada korban gempa Sumatra Barat.
"Aksi ini untuk menggugah kepedulian para pemuda di Gunungkidul, mereka menggelar aksi penggalangan dana dan donor darah yang dipusatkan di Alun-alun Wonosari, Gunungkidul," kata Ketua Umum KNPI Gunungkidul Aminudin Azis di Wonosari, Ahad.
Ia mengatakan, KNPI Gunungkidul telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Sumatra Barat, saat ini ketersediaan darah untuk membantu korban bencana merupakan salah satu sumbangan yang paling ditunggu.
"Kami juga akan memberikan bantuan uang untuk keperluan darurat di lokasi bencana. Uang tersebut merupakan bantuan sukarela para pemuda dan hasil penggalangan dana yang dilakukan di sejumlah jalan protokol di Wonosari," katanya.
Menurut dia, sumbangan yang berhasil dikumpulkan para relawan berjumlah Rp6 juta, sedangkan aksi donor darah tersebut berhasil mengumpulkan 45 kantong darah. "Kami akan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk segera mengirim bantuan tersebut ke Sumbar," katanya.
Menurut Azis, aksi kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut dari gagalnya pemberangkatan sejumlah relawan Gunungkidul ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan secara langsung karena terkendala pendanaan.
"Kami berharap ada lembaga sosial yang siap membantu pemberangkatan para relawan Gunungkidul, yakni relawan dari KNPI, PMI, Tim SAR darat di Gunungkidul dan `Vertical Rescue`," katanya. Menurut dia, para relawan tersebut tidak dapat berangkat ke lokasi gempa karena terkendala biaya transportasi dan akomodasi.
"Aksi ini untuk menggugah kepedulian para pemuda di Gunungkidul, mereka menggelar aksi penggalangan dana dan donor darah yang dipusatkan di Alun-alun Wonosari, Gunungkidul," kata Ketua Umum KNPI Gunungkidul Aminudin Azis di Wonosari, Ahad.
Ia mengatakan, KNPI Gunungkidul telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Sumatra Barat, saat ini ketersediaan darah untuk membantu korban bencana merupakan salah satu sumbangan yang paling ditunggu.
"Kami juga akan memberikan bantuan uang untuk keperluan darurat di lokasi bencana. Uang tersebut merupakan bantuan sukarela para pemuda dan hasil penggalangan dana yang dilakukan di sejumlah jalan protokol di Wonosari," katanya.
Menurut dia, sumbangan yang berhasil dikumpulkan para relawan berjumlah Rp6 juta, sedangkan aksi donor darah tersebut berhasil mengumpulkan 45 kantong darah. "Kami akan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk segera mengirim bantuan tersebut ke Sumbar," katanya.
Menurut Azis, aksi kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut dari gagalnya pemberangkatan sejumlah relawan Gunungkidul ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan secara langsung karena terkendala pendanaan.
"Kami berharap ada lembaga sosial yang siap membantu pemberangkatan para relawan Gunungkidul, yakni relawan dari KNPI, PMI, Tim SAR darat di Gunungkidul dan `Vertical Rescue`," katanya. Menurut dia, para relawan tersebut tidak dapat berangkat ke lokasi gempa karena terkendala biaya transportasi dan akomodasi.
Koordinator SAR Darat Gunungkidul Agus
Gandhi mengatakan para relawan siap memberikan bantuan langsung ke lokasi
bencana, namun mereka mengalami kendala karena keterbatasan dana untuk
berangkat ke Padang.
Di tempat yang sama, persaudaraan tato
Gunungkidul turut membagi kepedulian bagi korban gempa di Sumbar. Seniman tato
Wonosari mengelar aksi tato untuk korban bencana. "Semua hasil dari
bayaran mentato yang kami terima akan disumbangkan untuk korban bencana,"
kata seniman tato, Intan AW.
Ia menjelaskan, seluruh hasil dari karya seni tato beberapa pengunjung di posko peduli gempa Sumbar secara khusus akan dialokaksikan untuk membantu korban gempa Sumbar.
"Kreativitas memang menjadi ujung tombak bagi segala cara untuk penggalangan dana membantu para korban gempa di Sumatera Barat," katanya. ant/pur
Ia menjelaskan, seluruh hasil dari karya seni tato beberapa pengunjung di posko peduli gempa Sumbar secara khusus akan dialokaksikan untuk membantu korban gempa Sumbar.
"Kreativitas memang menjadi ujung tombak bagi segala cara untuk penggalangan dana membantu para korban gempa di Sumatera Barat," katanya. ant/pur
Langganan:
Postingan (Atom)