Rabu, 16 Maret 2011 18:04 wib
GUNUNGKIDUL - Launching film Dedemit Gunung Kidul mendapat
protes. Massa yang tergabung dalam Komunitas Kota Gaplek membubarkan
launching film yang digelar di salah satu restoran di Gunungkidul,
Yogyakarta. Bahkan, massa sempat menahan kru dan bintang film.
Peluncuran
film hanya berlangsung singkat karena puluhan orang yang tergabung
dalam Komunitas Kota Gaplek meminta klarifikasi mengenai judul film yang
dianggap menyinggung daerah mereka.
"Kami menolak dan prihatin
atas segala sesuatu yang menganggap daerah kami hina. Film ini tidak
menggambarkan Gunungkidul sesungguhnya," ungkap koordinator aksi
Aminuddin Azis, Rabu (16/3/2011).
Komunitas kota Gaplek dan
masyarakat Gunungkidul menolak segala bentuk eksploitasi yang merugikan
daerah dan hanya menguntungkan segelintir orang.
"Kami menolak segala sesuatu yang mengeksploitasi kedaerahan yang hanya menguntungkan segelintir orang," paparnya.
Dalam
aksi tersebut, massa membakar poster yang terpasang di depan restoran.
Massa juga menahan produser, bintang film, sutradara, dan kru saat akan
meninggalkan lokasi. Sempat terjadi adu mulut antara pendemo dan kru.
Didampingi
produser KK Dheeraj, sutradara Yoyok Dumpring akhirnya menemui pendemo.
Dia memberikan penjelasan di hadapan puluhan massa dan berjanji bersama
manajemen akan segera mengoreksi film.
Yoyok menjelaskan, film
yang mengambil gambar di beberapa tempat di Gunungkidul itu tidak berisi
penghinaan bagi masyarakat Gunungkidul.
"Kami tidak ada unsur menghina atau melecehkan masyarakat. Film ini bersifat menghibur," bebernya.
Melihat
aksi tersebut, sang bintang film Uli Auiliani ketakutan dan menangis
karena mobil yang akan dia tumpangi disandera massa. Beruntung, massa
tidak anarkis. Mereka membubarkan diri setelah mendengar penjelasan dari
manajemen.
Penolakan judul film yang dianggap menghina daerah ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Hantu Goyang Karawang yang dibintangi Dewi Persik dan Julia Perez juga diprotes warga Karawang. Lost In Papua juga diprotes Lembaga Masyarakat Papua (LMA) karena isi ceritanya menggambarkan masyarakat pedalaman Papua kanibal.
(Markus Yuwono/Trijaya/ang)
http://celebrity.okezone.com/read/2011/03/16/206/435609/launching-dedemit-gunung-kidul-dibubarkan-massa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar