Tuesday, 06 November 2012 14:22
Nyaris
bersamaan dengan penetapan Bripka Mahmudin sebagai tersangka, Komisi Kepolisian
Nasional (Kompolnas) datang ke Gunungkidul. Anggota Kompolnas Irjen Pol (purn)
Logan Siagian dan Edi Saputra Hasibuan terlihat
mendatangi lokasi kejadian terjatuhnya Reza di utara gedung DPRD Gunungkidul.
"Kami
memang memantau kasus yang menjadi perhatian publik. Kami ingin tahu, apakah
benar terjadi penganiayaan oleh oknum polisi atau kecelakaan lalu lintas
tunggal," kata Logan. Tampak ikut mendampingi Irwasda Polda DIJ Kombespol
Muhamad Jupri dan Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin.Logan yang pernah
menjadi Kapolda DIJ itu mengatakan, dari
kunjungan lapangan dilanjutkan pertemuan dengan Kapolres. Pertemuan itu untuk mencari tahu bagaimana
kronologi kejadian, konflik yang berkembang, dan opini tentang keterlibatan
anggota polisi dalam perkara tersebut.Penjelasan Kapolres akan dijadikan bahan
bagi Kompolnas mengungkap kasus tersebut.
"Tidak
hanya keterangan Kapolres saja yang akan kami kumpulkan. Bagi masyarakat yang
mengetahui kasus ini saya harap melapor. Polisi tidak boleh tidur, harus siaga
24 jam," pintanya.Di tengah Logan memberikan keterangan, muncul kejadian
menggelikan. Tiba - tiba tongkat komando milik Kapolres terjatuh. "Saya
kuwalat liatin isi tas sampeyan (tas milik wartawan Radar Jogja, red). Banyak
amat," kilah Kapolres.Setelah insiden kecil itu, Logan kembali melanjutkan
keterangannya. Kompolnas bakal mengawal
kasus Reza hingga tuntas.
"Mencubit
istri saja penganiayaan, apa lagi memukul, terlebih dilakukan oknum polisi.
Maka kami akan lihat secara detil. Kalau memang benar ada unsur penganiayaan,
maka hukum harus ditegakkan," terangnya.Anggota Kompolnas lainnya, Edi
Saputra Hasibuan mengatakan, masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar
atas kejadian tersebut. Dia berharap,
masyarakat yang mengetahui kejadian itu segera melapor ke Kompolnas. Dia
berjanji saksi - saksi akan dilindungi. Kompolnas juga mendukung diadakannya rekonstruksi.
“Kompolnas bakal hadir untuk melihat langsung proses rekonstruksi,” ucap mantan
wartawan Pos Kota ini.
Direktur
LSM Lembaga Kajian dan Studi sosial (LKdS), Aminudin Azis mengatakan dari sejumlah saksi yang didampingi, ada
yang melihat polisi melambaikan tangan hingga mengenai korban. "Korban
kemudian jatuh dari motornya," terangnya.
Sedangkan
Sekretaris Jogja Police Watch Ibnu Darpito SH minta agar polisi terus mengembangkan
penyidikan atas perkara Reza.
“Jangan
terhenti pada satu tersangka. Harus dibuka agar semua menjadi terang benderang.
Ini karena keterangan Kapolres Gunungkidul dengan penyelidikan polda berbeda.
Jangan ada yang ditutup-tutupi,” imbuh Kabid Perencanan dan Pengembangan JPW
Maryanto Irawan saat menerima pengaduan warga Gunungkidul dari Putra Bangsa
Institute Istyaroka Mahiro dan Sisco Andriyanto di kantor JPW kemarin
(5/11).Istyaroka dalam pengaduannya berharap penetapan tersangka itu harus
diikuti dengan proses hukum yang terbuka dan adil. Kendati tersangka diketahui
anggota polisi diharapkan proses hukum tak sekadar hukuman disiplin saja. “Kita
minta diproses sesuai ketentuan,” harapnya. (gun/san/kus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar