Acara ini dihadiri 500 pemuda yang berasal dari lima agama.
Kamis, 27 September 2012, 22:51 Eko
Priliawito, Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVAnews - Bertepatan dengan peringatan 1.000 hari wafatnya Presiden ke IV
RI, KH Abdurahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur, para pemuda dari
lima agama yang tergabung dalam Forum Lintas Iman (FLI) Kabupaten Gunung Kidul,
DIY, malam ini menggelar doa wisata di Desa Wisata Kampung Nusantara Padukuhan
Jelok, Desa Beji, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul.
Ketua FLI Kabupaten Gunung Kidul, Aminudin Aziz, mengatakan acara di Panggung Keberagaman ini dimulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri 500 pemuda yang berasal dari lima agama.
"Selain doa tahlilan, akan dilanjutkan dengan penyalaan 500 obor oleh pemuda dan diarak menuju panggung melewati Sungai Oya," katanya, Kamis, 27 September 2012
Menurut Aminudin, rangkaian kegiatan mulai dari orasi budaya oleh pendeta, biksu dan pastur. Atraksi seni budaya juga turut memeriahkan 1000 hari presiden ke empat Indonesia ini.
"Sosok Gus Dur adalah tokoh pluralisme. Acara yang kita gelar juga mengedepankan pluralisme," jelasnya
Koordinator acara, pendeta Yogantoro Prasetyawan, menambahkan bahwa kegiatan doa bersama 1.000 hari tokoh Nadlatul Ulama (NU) ini sekaligus pertemuan pemuda lintas agama.
"Peringatan 1000 hari Gus Dur ini juga kita manfaatkan untuk pertemuan pemuda lintas agama," jelasnya
Ketua FLI Kabupaten Gunung Kidul, Aminudin Aziz, mengatakan acara di Panggung Keberagaman ini dimulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri 500 pemuda yang berasal dari lima agama.
"Selain doa tahlilan, akan dilanjutkan dengan penyalaan 500 obor oleh pemuda dan diarak menuju panggung melewati Sungai Oya," katanya, Kamis, 27 September 2012
Menurut Aminudin, rangkaian kegiatan mulai dari orasi budaya oleh pendeta, biksu dan pastur. Atraksi seni budaya juga turut memeriahkan 1000 hari presiden ke empat Indonesia ini.
"Sosok Gus Dur adalah tokoh pluralisme. Acara yang kita gelar juga mengedepankan pluralisme," jelasnya
Koordinator acara, pendeta Yogantoro Prasetyawan, menambahkan bahwa kegiatan doa bersama 1.000 hari tokoh Nadlatul Ulama (NU) ini sekaligus pertemuan pemuda lintas agama.
"Peringatan 1000 hari Gus Dur ini juga kita manfaatkan untuk pertemuan pemuda lintas agama," jelasnya
Tokoh
Bersama
Menurutnya, sosok Gus Dur tidak saja
dimiliki oleh umat Nadlatul Ulama melainkan milik umat agama dan kepercayaan
lain.
"Gus Dur salah satu tokoh nasional yang gigih memperjuangkan keberagaman dan sikap pluralisme di Indonesia oleh sebab itu wajib bagi pemuda di Indonesia pada umumnya dan Gunung Kidul pada khususnya, turut melestarikan pemikiran beliau untuk tetap hidup berdampingan di tengah perbedaan," paparnya
Lebih lanjut pendeta Wawan mengatakan acara yang digelar di Desa Wisata Jelok ini terbuka untuk umum, sehingga diharapkan masyarakat ikut dalam acara tersebut
"Saat ini warga dan masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini,"pungkasnya. (ren)
"Gus Dur salah satu tokoh nasional yang gigih memperjuangkan keberagaman dan sikap pluralisme di Indonesia oleh sebab itu wajib bagi pemuda di Indonesia pada umumnya dan Gunung Kidul pada khususnya, turut melestarikan pemikiran beliau untuk tetap hidup berdampingan di tengah perbedaan," paparnya
Lebih lanjut pendeta Wawan mengatakan acara yang digelar di Desa Wisata Jelok ini terbuka untuk umum, sehingga diharapkan masyarakat ikut dalam acara tersebut
"Saat ini warga dan masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini,"pungkasnya. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar