Saturday, 18 August 2007
WONOSARI (KR) -
Difasilitasi Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKdS) Gunungkidul,
Rabu (15/8)
berlangsung ‘Workshop Prinsip dan Konsep Dasar Pengurangan Risiko
Bencana
(PRB)’ di Aula Bappeda. Sebagai nara sumber Banu Subagyo dari UNDP,
Danang
Samsu Bappeda Gunungkidul, Yakkum Emergency Agung H da Bayu Sewoaji
dan
Nanang Ismartono dari Walubi DIY.
”Ada komitmen Pemkab siap untuk
merealisasi terbentuk Rencana Aksi Daerah
(RAD),” kata Aziz Aminuddin SPd
kepada KR di sela-sela diskusi. Dalam kesempatan
tersebut Banu Subagyo
memberikan paparan terkait sering terabaikannya prinsip
dan konsep dasar
pengurangan risiko bencana yang dapat menimbulkan masalah
sosial. Juga
menimbulkan kerusakan infrakstrutur bahkan juga korban manusia.
”Tak
hanya di Indonesia, tetapi banyak negara maju juga terkena getahnya,
karena
kurang memperhatikan prinsip dasar dan konsep pengurangan risiko
bencana. Di
Jakarta pembangunan infrakstrutur termasuk membangun jembatan,
jalan raya dan
perumahan seringkali menggusur daerah resapan air. Akibatnya
menimbulkan bencana
banjir. Dan banyak contoh bencana yang ditimbulkan karena
kurangnya konsep untuk
mengurangi risiko,” tambahnya.
Beberapa poin
penting dalam pertemuan tersebut perlunya setiap pembangunan
berprospektif
pada pengurangan risiko bencana, baik yang menyangkut pembangunan
fisik,
maupun pembangunan sosial ekonomi.
(Ewi/Bmp)-n
http://groups.yahoo.com/group/lingkungan/message/33050
Tidak ada komentar:
Posting Komentar