VIVAnews - Gerakan untuk tidak golput menjelang
pemilu legislatif 9 April 2014 terus disuarakan oleh berbagai elemen
masyarakat yang ada di Yogyakarta. Kali ini puluhan masyarakat yang
tergabung dalam Forum Lintas Iman (FLI) Kabupaten Gunungkidul DIY
melakukan aksi menabuh kentongan sebagai tanda menolak money politic (politik uang) yang akan menyengsarakan masyarakat sendiri.
Selain melakukan pemukulan kentongan selama 30 detik, aksi tolak
politik uang yang berlangsung di Bundaran BRI Wonosari ini juga
dibentangkan spanduk bertuliskan "Gunungkidul siaga 1, Gerakan Menolak
Politik Uang", pembagian selebaran yang berisi Petisi 'Gunungkidul
siaga 1", dan doa bersama dari lintas agama.
"Pemukulan kentongan "titir" merupakan simbol masyarakat Jawa
untuk peringatan tanda bahaya. Selain karena mental pelakunya money
politik sumber utama korupsi di negri ini," kata Ketua FLI Gunungkidul,
Aminudin Aziz kepada VIVAnews.
Menurutnya aksi ini merupakan ajakan untuk masyarakat agar menolak
pemberian uang dari calon anggota legislatif ataupun dari partai
politik dan juga calon DPD RI.
"Jangan sampai harga diri, kemerdekaan bangsa ini digadaikan dengan rupiah," jelasnya.
Aksi yang berbeda di lakukan oleh elemen masyarakat Kabupaten
Bantul yang menamakan dirinya Gerakan Anti Politik Uang. Meski bersedia
menerima money politic namun elemen masyarakat ini mengajak tidak memilih yang memberi uang dan mendoakan agar tidak terpilih.
Elemen Gerakan Anti Politik Uang memasang berbagai spanduk di
beberapa titik ruas jalan utama di wilayah Kabupaten Bantul seperti di
perempatan Goce, Perempatan Palbapang dan masih banyak lagi.
Ketua Panwaslu Gunungkidul Buchori Ichsan mengatakan selama kampanye terbuka pihaknya mendapatkan lima laporan dugaan money politic
namun semuanya setelah dilakukan penelusuran tidak memenuhi unsur.
Pihaknya mengaku kesulitan untuk memproses dugaan praktik politik uang
yang dilakukan para caleg menjelang Pemilu
“Kita mendapatkan laporan lima dugaan politik uang tetapi setelah kita lakukan penelusuran akhirnya tidak terbukti,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar