15/04/14

Aksi Tabuh Kenthongan Titir Tanda Bahaya Money Politics

DSC_0770WONOSARI, kabarhandayani.com – Maraknya pelanggaran kampanye termasuk money politics membuat prihatin masyarakat yang peduli terhadap pelaksanaan pemilu yang bersih dan demokratis. Oleh karena itu, hari Jumat (4/4/2014) Forum Lintas Iman (FLI) Gunungkidul menggelar aksi damai di Bunderan PLN Wonosari, Gunungkidul.
Acara yang diikuti oleh sekitar 100 peserta terdiri dari Anggota FLI Gunungkidul LSM, Pemuda dan mahasiswa serta seluruh elemen masyarakat di Gunungkidul.
Aminudin Aziz selaku ketua FLI menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap maraknya money politics dan juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menolak segala bentuk money politics.
“Demokrasi Indonesia adalah demokrasi Pancasila bukan demokrasi kapital,” ujarnya.
Dalam aksi ini para FLI menyampaikan pernyataan sikap terhadap money politics diantaranya mendukung proses politik yang bersih, menolak segala bentuk politik uang, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Paswaslu) untuk menindak tegas pelaku, mengajak masyarakat untuk berperan serta mengawasi jalannya pemilu dan berani melaporkan ke Panwaslu, menjadi pemilih yang cerdas serta aktif mensukseskan Pemilu 2014.
Mereka juga melakukan orasi secara bergantian yang isinya bahwa sumber kebobrokan negeri ini disebabkan oleh caleg yang memanfaatkan uang untuk membeli suara rakyat. Selain itu, peserta aksi serentak menabuh kentongan titir selama 1 menit sebagai tanda bahwa Gunungkidul benar-benar memasuki status politik siaga satu.
“Kenthongan adalah simbol cara berkomunikasi masyarakat Jawa terutama masyarakat Jogja guna memberikan tanda suatu keadaan. Titir adalah tanda bahaya, dan bahaya money politic inilah yang marak serta akan kita kabarkan melalui kenthongan. Kami juga menghimbau kepada masyarakat Gunungkidul  9 April mendatang saat Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka serentak kita tabuh kenthongan titir,” paparnya.
Aziz menambahkan FLI sudah menerjunkan 500 relawan untuk ikut serta memantau pemilu 2014. Serta akan berupaya dengan polisi dan panwaslu menangkap tangan pelaku money politics.
“Agar pelaku money politics jera kita akan mengupayakan tangkap tangan saat mereka bertransaksi. Saat ini kami sudah punya data akurat tinggal kita eksekusi saja,” jelasnya.
Diakhir acara aksi damai ini ditutup dengan berdoa dipimpin oleh 5 perwakilan tokoh agama secara bergantian.
Laporan Reporter: Mutiya, Editor: Hery

Tidak ada komentar:

Posting Komentar