Launching gudek sinuwun |
Patuk,(sorotgunuyngkidul.com)--Yang namanya makanan gudeg pasti identik dengan buah nangka muda atau istilah Jawa, gori dimasak dengan santan
kental yang khas. Namun lain halnya dengan Gudeg Sinuwun, gudeg racikan
tangan terampil warga Jelok, Beji, Patuk ini justru berbahan baku
Jantung Pisang Kepok Kuning dipadu ikan air tawar. Aroma dan citarasa
khas dipercaya dapat menjadi daya tarik wisatawan datang ke Jelok.
Desa Wisata Jelok sebagai obyek wisata
andalan Desa Beji, Patuk, Gunungkidul baru saja launching Gudeg
Sinuwun. Makanan ini dipatenkan sebagai makanan khas desa setempat.
Gudeg Sinuwun adalah gudeg berbahan baku jantung pisang yang dipadu
dengan ikan sungai yang rasanya mempunyai cirri khas yang berbeda dibandingkan sajian gudeg pada umumnya.
Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati
Gunungkidul Drs. Immawan Wahyudi, Perwakilan dari Keraton Yogyakarta
Hadiningrat, Ki Bekel Joyo Supriyanto, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Gunungkidul, Supriyadi STP, Kepala Desa Beji, dan
masyarakat kawasan Desa Wisata Jelok, Beji, Patuk.
Drs.Immawan Wahyudi dalam sambutannya
menyatakan sangat mendukung kreatifitas masyarakat Desa Wisata Jelok
yang telah mengolah jantung pisang menjadi sebuah makanan yang mempunyai
cita rasa tinggi. Dia berharap selain dapat menjadi makanan khas desa
setempat, Gudeg Sinuwun kedepan mampu mengangkat perekonomian masyarakat
Beji.
“Ini kreatifitas yang mahal, sebuah
jantung pisang yang jaman kecil saya dulu hanya di pakai masyarakat
sebagai makanan ternak, kini masyarakat Beji dapat menyulapnya menjadi
makanan yang nikmat dan sehat,” Ungkapnya.
Acara launching gudeg tersebut di
tandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Gunungkidul dan
diserahkan kepada perwakilan Keraton yakni Ki Bekel Joyo Supriyanto, dan
kemudian di bagikan kepada masyarakat melaui kepala desa setempat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Supriyadi mengaku siap membantu masyarakat dalam
membudidayakan bahan baku berupa pembibitan tanaman pisang Kepok Kuning.
Jenis Kepok Kuning dipilih karena dinilai masyarakat paling bagus
sebagai bahan baku Gudeg Sinuwun.
“Kita akan coba menerapkan sistim
pembibitan pisang melalui kultur jaringan, karena melalui jenis
pembibitan tersebut tanaman pisang jenis kapok kuning akan lebih cepat
berbuah. Jika biasanya berbuah setelah berumur dua tahun, cara ini akan
lebih cepat satu tahun” ungkapnya.
Masyarakat berharap kedepan Gudeg
Sinuwun tidak hanya di sajikan sebagai makanan khas Desa Wisata Jelok,
tetapi juga mampu di nikmati masyarakat luas dengan penyajian yang
menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar