Sorot Gunungkidul |
Pengadaan mobil dinas bupati rencana akan dialihkan untuk pengadaan mobil yang mempunyai kemanfaatan lebih untuk masyarakat. “Pengadaan mobil dinas untuk bupati rencananya akan saya alihkan pada pengadaan mobil ambulance untuk pelayanan daerah wisata,” tuturnya.
“Saat ini mobil ambulance yang digunakan untuk pelayanan masyarakat dan wisatawan sudah tua, mobil Toyota Kijang tahun 1992 dan Isuzu Elf tahun 2002, sehingga sangatlah penting adanya penambahan armada baru,” imbuh Badingah.
Diharapkan dengan mengalihkan anggaran untuk pengadaan mobil dinas bupati ke pengadaan mobil ambulance untuk pelayanan masyarakat dan wisatawan di lokasi wisata akan memberikan nilai kemanfaatan yang lebih baik.
Seperti diberitakan sebelumnya, polemic sedan Camry ini bermula saat rapat pembahasan APBD Perubahan 2013 usulan dari TAPD (Team Anggaran Pemerintah Daerah) untuk pengadaan mobil dinas Bupati tidak ada. Yang ada adalah 18 unit kendaraan dinas camat dan 2 unit truk pengangkut sampah.
Namun faktanya terselip pengadaan mobil dinas mewah berupa 1 unit Toyota Camry untuk Bupati. Tak pelak hal ini membuat banyak anggota dewan yang berteriak lantang karena merasa tidak membahas mobil Camry tersebut. Bahkan secara terbuka Heri Nugroho, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Gunungkidul menuding pembahasan mobil dinas Bupati dilakukan diluar rapat atau rapat diluar antara TAPD dengan anggota Dewan yang pro dengan kebijakan itu. Tak hanya Heri, suara sumbang juga muncul dari kalangan LSM. Aminuddin Azis, Direktur LKDS berharap pengadaan mobil Camry dibatalkan dan diganti dengan hal-hal yang lebih dibutuhkan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar