WONOSARI, Kabarhandayani.--
Adanya kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok kaum minoritas yang
mengatasnamakan agama membuat prihatin berbagai elemen masyarakat. Oleh
karena itu, Forum Lintas
Iman (FLI) Gunungkidul bersama organisasi kepemudaan, mahasiswa dan
masyarakat Gunungkidul menggelar aksi damai di depan Pasar Argosari,
Wonosari, Gunungkidul pada Minggu (18/5/2014).
Aminudin
Aziz selaku koordinator FLI menyampaikan, aksi tersebut diikuti oleh
sekitar 150 orang yang terdiri dari anggota FLI Gunungkidul, pemuda dari
berbagai organisasi kepemudaan Gunungkidul, berbagai organisasi
masyarakat dan agama serta warga masyarakat Gunungkidul.
Aziz menjelaskan deklarasi ini merupakan bentuk aksi damai lintas agama dan kultural dengan membawa bendera
merah putih sebagai simbol cinta tanah air yang dilandasi sikap
toleransi terhadap keberagaman dan pembacaan Deklarasi Masyarakat
Gunungkidul untuk Perdamaian Indonesia secara serentak yang dipimpin
oleh masing-masing perwakilan agama.
Isi deklarasi tersebut adalah menjunjung tinggi serta menjadi garda
terdepan dalam menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945, menerima kenyataan
perbedaan di tengah masyarakat yang pluralis sebagai rahmat kebangsaan
yang harus dijaga dan dipertahankan, menolak segala bentuk klaim
kebenaran oleh salah satu golongan, untuk menyalahgunakan dan menindas
golongan lain.
“Ini
juga menjelang Pilpres 2014 sedangkan jika masih saja terjadi kekerasan
yang mengatasnamakan agama maka menjadikan demokrasi di negeri ini
berjalan tidak kondusif,” jelasnya.
Christiono
Riyadi, selaku Pendeta GKJ Kemadang dalam sambutannya menyampaikan,
seharusnya antar agama dapat saling bergandengan tangan dan merapatkan
barisan untuk tidak menggunakan kekerasan dan menjadikan NKRI sebagai
harga mati. “Mari kita membangun Indonesia
dalam kebersamaan dengan melupakan fanatisme sempit, jangan sampai
terprovokasi dengan sekelompok minoritas yang mengikis rasa persatuan
kita,” ujarnya. (Mutiya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar