03/07/13

DPRD dan LSM: Tanggung Jawab Sepenuhnya Ada Pada Direktur RSUD Wonosari


DPRD dan LSM: Tanggung Jawab Sepenuhnya Ada Pada Direktur RSUD Wonosari !
Sorot Gunungkidul
Wonosari,(sorotgunungkidul.com)--Terkait pemberitaan sebelumnya tentang bobroknya management RSUD Wonosari terkait tidak adanya sopir ambulance manakala dibutuhkan pasien membuat Drs H Supriyadi, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul yang membidangi kesehatan berang dan memberikan kritikan pedas. "Tanggung jawab di RSUD Wonosari itu ada pada direktur. Jadi bila ada masalah seperti itu saya minta direktur tegas, jangan malah melemparkan permasalahan kepada anak buah," tegasnya, Jumat (28/6/2013).
Ditambahkan Supriyadi, RSUD Wonosari telah ditetapkan sebagai BLU (Badan Layanan Umum), seharusnya menjadi lebih professional dan baik dalam melayani pasien, “Sebagai BLU mestinya lebih baik dalam hal pelayanan kepada pasien. Dan kalau sampai terjadi masalah seperti yang menimpa Slamet Harjono tersebut membuktikan rendahnya kualitas pelayanan RSUD Wonosari. Saya benar-benar turut prihatin akan kejadian ini. Nanti direkturnya akan saya tegur, sebab bagaimanapun juga sebagai wakil rakyat saya turut kecewa. Disisi lain RSUD itu kan dibiayai pemerintah, jadi yang professional jangan asal asalan dalam melayani pasien,” katanya.
Aminuddin Azis, Direktur LKDS (Lembaga Kajian dan Studi Sosial) tak kalah lantang bersuara terkait tidak adanya sopir ambulance saat pasien membutuhkan, “Ini membuktikan bahwa management RSUD Wonosari benar-benar bobrok ! Apapun bentuknya kesalahan yang ada, itu adalah tanggung jawab direktur RSUD Wonosari, jangan dilemparkan kepada anak buah. Sebagai LSM saya berharap Bupati Gunungkidul tegas dalam hal ini. Sejak direktur hingga management secara keseluruhan silahkan diganti. Kalau hanya direkturnya dicopot, itu percuma. Sebab konflik off interest di RSUD Wonosari teramat besar, silahkan copot semua management RSUD Wonosari kemudian kontrak dengan pihak luar yang professional. Saya tahu kok banyak PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang mau dan bisa membenahi. Kalau management sudah tertata rapi, baru pelan-pelan bisa diisi orang yang benar-benar mengusai. Jangan seperti sekarang, antara management dan dokter nggak bisa seiring sejalan. Ini rumah sakit yang syarat misi menyelamatkan manusia, bukan asal-asalan. Saya sudah terlalu sering mendengar keluhan terkait bobroknya rumah sakit, jadi sekali lagi saya harapkan, perlu ketegasan buparti dalam hal ini,” kata Aminuddin Azis.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar