28/10/13

Warga Jelok Beji Gunungkidul menyulap jantung pisang jadi gudeg


Warga Jelok Beji  Gunungkidul menyulap jantung pisang jadi gudeg
GUDEG SINUWUN BERBAHAN JATUNG PISANG
PASTVNEWS.COM, Gudeg tentu  tidak asing dengan kata ini, apalgi warga Jogja sudah sring melahap menu tersebut  sebagai sajian makanan khasnya.

Ehh gudeg yang satu ini beda dengan gudeg yang selama ini kita kenal  dari buah gori atau nangka muda, berbeda dengan gudeg buatan desa wisata Jelok Beji Patuk ,Justru makanan khasnya  terbuat dari jantung pisang yang di racik dengan racikan ala masakan Jawa hingga menghasilkan menu yang edi dan enak.
Gudeg  sinuwun di racik dari jantung pisang dan di tambah ikan kali oya yang enak dan guruh serta manis.

Warga Jelok beji menamai Gudeg Sinuwun. Sinuwun dari  “kata Si,yang artinya  kata “Jelas” Nuwun berarti  Terimakasih  (jelas dan terimakasih) pengambilan nama ini di samping arti yang demikian, memang  sejak dulu jatung pisang  yang hanya di kenal sebagai pakan ternak, kini di sulap menjadi makanan enak  yang artinya  “jelas  matur nuwun enak di makan”.

Sukriyanto tengah bersama pokdarwis Syukuran gudeg sinuwun

Demikian seperti di ungkapkan oleh Sukriyanto  pelaku Pokdoarwis Jelok 25 Oktober 25 Oktober 2013. Acara launching  gudeg sinuwun di hadiri warga padukuhan Jelok, lurah desa, dinas Pariwisata Gunungkidul, wakil bupati Immawan Wahyudi , utusan dari kraton Ngayogyokarto yang di wakili Ki bekel Supriyanto,  dan sejumlah media masa, baik elektronik dan cetak ikut mengabadikan acara.

WAKIL BUPATI GUNUNGKIDUL

Wakil bupati dalam sambutannya, saya mendukung penuh menu khas ini, untuk itu setelah di launching setiap saat  pokdarwis harus mau melayani.

Usai sambutan di lanjutkan makan bersama di lanjutkan pemotongan tumpeng yang di berikan oleh Lurah desa Beji bapak Edi.  Wakil bupati Immawan mendorong penuh agar  makanan khas gudeg sinuwun “Mak Nyus, ketika di komentari pastvnews.com, fiq”

http://www.youtube.com/watch?v=0woWkfdhZ10

http://www.pastvnews.com/wisata/warga-jelok-beji-gunungkidul-menyulap-jantung-pisang-jadi-gudeg.html

Desa Wisata Jelok Launching Gudeg Sinuwun

Desa Wisata Jelok Launching Gudeg Sinuwun
Launching gudek sinuwun
Patuk,(sorotgunuyngkidul.com)--Yang namanya makanan gudeg pasti identik dengan buah nangka muda atau istilah Jawa, gori dimasak dengan santan kental yang khas. Namun lain halnya dengan Gudeg Sinuwun, gudeg racikan tangan terampil warga Jelok, Beji, Patuk ini justru berbahan baku Jantung Pisang Kepok Kuning dipadu ikan air tawar. Aroma dan citarasa khas dipercaya dapat menjadi daya tarik wisatawan datang ke Jelok.
Desa Wisata Jelok sebagai obyek wisata andalan Desa Beji, Patuk, Gunungkidul baru saja launching Gudeg Sinuwun. Makanan ini dipatenkan sebagai makanan khas desa setempat. Gudeg Sinuwun adalah gudeg berbahan baku jantung pisang yang dipadu dengan ikan sungai yang rasanya mempunyai cirri khas yang berbeda dibandingkan sajian gudeg pada umumnya.
Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Gunungkidul Drs. Immawan Wahyudi, Perwakilan dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Ki Bekel Joyo Supriyanto, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul, Supriyadi STP, Kepala Desa Beji, dan masyarakat kawasan Desa Wisata Jelok, Beji, Patuk.
Drs.Immawan Wahyudi dalam sambutannya menyatakan sangat mendukung kreatifitas masyarakat Desa Wisata Jelok yang telah mengolah jantung pisang menjadi sebuah makanan yang mempunyai cita rasa tinggi. Dia berharap selain dapat menjadi makanan khas desa setempat, Gudeg Sinuwun kedepan mampu mengangkat perekonomian masyarakat Beji.
“Ini kreatifitas yang mahal, sebuah jantung pisang yang jaman kecil saya dulu hanya di pakai masyarakat sebagai makanan ternak, kini masyarakat Beji dapat menyulapnya menjadi makanan yang nikmat dan sehat,” Ungkapnya.
Acara launching gudeg tersebut di tandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Gunungkidul dan diserahkan kepada perwakilan Keraton yakni Ki Bekel Joyo Supriyanto, dan kemudian di bagikan kepada masyarakat melaui kepala desa setempat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Supriyadi mengaku siap membantu masyarakat dalam membudidayakan bahan baku berupa pembibitan tanaman pisang Kepok Kuning. Jenis Kepok Kuning dipilih karena dinilai masyarakat paling bagus sebagai bahan baku Gudeg Sinuwun.
“Kita akan coba menerapkan sistim pembibitan pisang melalui kultur jaringan, karena melalui jenis pembibitan tersebut tanaman pisang jenis kapok kuning akan lebih cepat berbuah. Jika biasanya berbuah setelah berumur dua tahun, cara ini akan lebih cepat satu tahun” ungkapnya.
Masyarakat berharap kedepan Gudeg Sinuwun tidak hanya di sajikan sebagai makanan khas Desa Wisata Jelok, tetapi juga mampu di nikmati masyarakat luas dengan penyajian yang menarik.
 

Badingah Akan Sulap Camry Jadi Ambulance


Badingah Akan Sulap Camry Jadi Ambulance
Sorot Gunungkidul
Wonosari, (sorotgunungkidul.com)--Polemik pengadaan mobil dinas sedan mewah Toyota Camry dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan(APBD-P)tahun 2013 Kabupaten Gunungkidul yang diperuntukkan sebagai pengganti mobil dinas Bupati jenis sedan merk Mitsubishi Lancer Evo tahun 2004 berujung pada penolakan oleh Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos. Mobil dinas jenis Toyota Fortuner, dikatakan Badingah seusai melantik pejabat, Jumat (27/09/2013), masih mampu menunjang kegiatannya sebagai Bupati Gunungkidul.
Pengadaan mobil dinas bupati rencana akan dialihkan untuk pengadaan mobil yang mempunyai kemanfaatan lebih untuk masyarakat. “Pengadaan mobil dinas untuk bupati rencananya akan saya alihkan pada pengadaan mobil ambulance untuk pelayanan daerah wisata,” tuturnya.
“Saat ini mobil ambulance yang digunakan untuk pelayanan masyarakat dan wisatawan sudah tua, mobil Toyota Kijang tahun 1992 dan Isuzu Elf tahun 2002, sehingga sangatlah penting adanya penambahan armada baru,” imbuh Badingah.
Diharapkan dengan mengalihkan anggaran untuk pengadaan mobil dinas bupati ke pengadaan mobil ambulance untuk pelayanan masyarakat dan wisatawan di lokasi wisata akan memberikan nilai kemanfaatan yang lebih baik.
Seperti diberitakan sebelumnya, polemic sedan Camry ini bermula saat rapat pembahasan APBD Perubahan 2013 usulan dari TAPD (Team Anggaran Pemerintah Daerah) untuk pengadaan mobil dinas Bupati tidak ada. Yang ada adalah 18 unit kendaraan dinas camat dan 2 unit truk pengangkut sampah.
Namun faktanya terselip pengadaan mobil dinas mewah berupa 1 unit Toyota Camry untuk Bupati. Tak pelak hal ini membuat banyak anggota dewan yang berteriak lantang karena merasa tidak membahas mobil Camry tersebut. Bahkan secara terbuka Heri Nugroho, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Gunungkidul menuding pembahasan mobil dinas Bupati dilakukan diluar rapat atau rapat diluar antara TAPD dengan anggota Dewan yang pro dengan kebijakan itu. Tak hanya Heri, suara sumbang juga muncul dari kalangan LSM. Aminuddin Azis, Direktur LKDS berharap pengadaan mobil Camry dibatalkan dan diganti dengan hal-hal yang lebih dibutuhkan masyarakat.
 

BKD Gunungkidul Tanpa Kepala


BKD Gunungkidul Tanpa Kepala
Pelantikan pejabat Eselon II, III, IV dan V di Bangsal Sewokoprojo
Wonosari, (sorotgunungkidul.com)--Dari 120 pejabat Eselon II, III, IV dan V yang baru tadi, Jumat (27/09/2013) dilantik Bupati Gunungkidul, Hj Badingah S.Sos, ternyata masih ada 1 jabatan Eselon II yang lowong dan belum ada penggantinya. Jabatan Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Gunungkidul dipastikan kosong pasca I Ketut Santosa SE, M.Si, pimpinan sebelumnya dilantik menjadi Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Pemkab Gunungkidul.
Mensikapi fenomena ini, Aminuddin Azis, Direktur LKDS berharap Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) Pemkab Gunungkidul bersikap professional dan cermat, “Apapun jabatannya mestinya tidak boleh ada yang lowong. Apalagi BKD kan jabatan Eselon II, posisi yang sangat strategis dalam menentukan kebijakan. Jadi harapan saya harus segera diprioritaskan untuk diisi dan jangan ditunda-tunda lagi,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Gunungkidul, Ir Budi Martono M.Si mengatakan, “Karena Pak Ketut menjadi asisten, maka jabatan yang ditinggalkan akan segera kita isi. Kita usulkan nanti 3 nama untuk di fit and proper test di dewan, selanjutnya siapa yang terpilih akan kita usulkan ke Gubernur, setelah ada persetujuan baru dilantik. Semuanya sedang berproses, masalah nama-namanya siapa, belum bisa saya buka, yang jelas kita punya data base siapa siapa saja yang sekiranya pantas untuk menduduki jabatan tersebut,” jawabnya diplomatis.
 

Pengadaan Mobil Camry Bupati Tuai Hujan Kritik


Pengadaan Mobil Camry Bupati Tuai Hujan Kritik
Mobil seperti ini lho yang nanti jadi Mobdin Bupati Gunungkidul
Wonosari, (sorotgunungkidul.com)--Rencana Pemkab Gunungkidul untuk membelikan mobil dinas baru untuk Bupati Gunungkidul mendapat kritikan dari berbagai lapisan masyarakat dan LSM, mereka berharap agar pengadaan mobil tersebut ditunda dan Pemkab lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat terlebih dahulu.
Salah satu LSM Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKDS) melalui direkturnya  Aminudin Aziz berharap agar pengadaan mobil Toyota Camry yang tergolong sebagai mobil mewah tersebut ditunda dan Pemkab lebih memperhatikan kebutuhan  masyarakat Gunungkidul.
“Ya sebaiknya ditunda dulu, apalagi sekarang kan musim kemarau dan masyarakat di pinggiran kota sangat membutuhkan air, kalau disaat seperti ini Pemkab masih menganggarkan mobil dinas Bupati, kesannya tidak ada kepekaan Pemkab terhadap permasalahan masyarakat kecil” katanya Senin (23/09/2013).
Sementara itu Ketua RT 02, Bansari, Kepek, Wonosari  Wahyu Widodo mengaku kecewa atas kebijakan Pemkab untuk pengadaan mobil dinas tersebut, menurutnya masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan Pemkab dan bukan saatnya untuk membeli mobil dinas baru disaat mobil dinas lama masih sangat bisa digunakan.
“Daripada untuk membeli mobil dinas mewah lebih baik untuk mengentaskan kemiskinan, di daerah saya saja  masih ada 7 KK dari 26 KK yang tergolong KK miskin masak Pemkab malah membeli mobil dinas baru saat masih punya mobil dinas lainnya yang masih layak ?” jelas Wahyu.
Sedangkan Kepala Desa Kepek, Wonosari  Bambang Setyawan BS mengatakan bahwa hendaknya Pemkab Gunungkidul mempertimbangkan kembali rencana pengadaan mobil dinas tersebut. “Kalau mobil dinas Bupati masih layak, kenapa musti diganti ? Kalau mobil camat memang sudah layak untuk diganti karena usianya yang lebih dari 10 tahun,” katanya.
 

PGRI Harus Dampingi Guru Korban Penganiayaan

PGRI Harus Dampingi Guru Korban Penganiayaan
Slamet S.Pd MM dan Aminuddin Azis
Wonosari, (sorotgunungkidul.com)--Kasus dugaan penganiayaan oknum pendidik kepada siswanya di SMPN 3 Patuk beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Ternyata tak hanya Dony Rahmat Triyanto (13) warga Baran, Salam, Patuk yang juga murid di SMP tersebut terluka. Belakangan diketahui Hartoyo, oknum guru yang saat ini diamankan aparat kepolisian juga sempat dihakimi sekitar 25 warga Baran, Salam, Patuk yang tidak terima salah satu siswa dipukul gurunya. Bahkan berdasarkan pengakuan Siti Nuryanti, S.Pd, M.Pd, Kepala SMPN 3 Patuk, tindakan penganiayaan yang dilakukan warga terhadap anak buahnya kurang manusiawi. Hartoyo dipukuli warga didepan murid-muridnya saat yang bersangkutan tengah mengajar siswa hingga babak belur.
Hal ini membuat Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul, Slamet, S.Pd, MM angkat bicara. Menurutnya PGRI Gunungkidul harus memberikan pendampingan hukum  kepada Hartoyo, oknum guru yang disangka memukul salah satu muridnya karena jengkel diejek selama menjalani proses hukum.
"Karena akibat kelalaiannya itu dia juga dihakimi massa di depan siswanya, ini suatu preseden buruk bagi dunia pendidikan kita. Akibat kejadian itu jelas dampaknya tidak akan ada lagi guru yang bersikap tegas kepada muridnya dan cenderung akan mengalah karena demi rasa aman," katanya, Selasa (17/09/2013).
Untuk itu mestinya peristiwa penganiayaan itu juga harus diproses hukum, jangan dibiarkan berlalu begitu saja, jangan sampai ke depan itu menjadi tradisi. Fungsi komite sekolah harus berjalan dengan baik.
Selain itu bagi seluruh pendidik untuk mengembalikan citra guru yang sempat rusak oleh tindakan salah satu oknum harus dapat dipulihkan. "Caranya dengan meningkatkan keunggulan mengajar, menjalin hubungan yang harmonis dengan peserta didik, dan memiliki hubungan yang harmonis pula terhadap sesama teman seprofesi serta pihak lain baik dalam sikap maupun kemampuan profesional," pungkasnya.

Sementara itu Aminuddin Azis, Direktur LKDS (Lembaga Kajian dan Studi Sosial) menyarankan agar dilakukan mediasi, bisa dilakukan oleh dinas pendidikan, polisi maupun Pemkab Gunungkidul. Tidak usah sampai ke pengadilan karena menurutnya semua sama-sama bersalah.

"Kalau sampai ada kasus guru dihajar didepan kelas, dinas pendidikan harus mengambil sikap tegas, guru yang menganiaya murid juga salah,tapi tindakan main hakim sendiri juga tidak benar. Apalagi di depan kelas, itu juga tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan, berarti dinas pendidikan gagal melindungi anak buahnya," tegasnya.
 

Forum Lintas Iman Gunungkidul Gelar Syawalan

Sejumlah tokoh dari berbagai agama bersatu memimpin doa bergantian dalam acara syawalan kebangsaan dan refleksi HUT Kemerdekaan RI ke 68 di Taman Kota Wonosari. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin) 
Sejumlah tokoh dari berbagai agama bersatu memimpin doa bergantian dalam acara syawalan kebangsaan dan refleksi HUT Kemerdekaan RI ke 68 di Taman Kota Wonosari. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ratusan orang dari latar belakang agama yang berbeda berkumpul bersama halal bihalal (Syawalan) kebangsaan sekaligus refleksi HUT kemerdekaan RI 68 di halaman Taman Kota Wonosari, Jumat (30/8) malam lalu.
Syawalan kebangsaan dan refleksi HUT RI ke 68 yang digerakan oleh Forum Lintas Iman (FLI) Gunungkidul ini juga menghadirkan pembicara pelaku sejarah bangsa Sukarno dari Legium Veteran Republik Indonesia.
Ketua FLI Aminuddin Azis mengatakan, acara syawalan rutin digelar setiap tahun menghadirkan tokoh agama dari muslim, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan aliran kepercayaan lainnya.
Acara tersebut sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan kebersamaan khususnya warga di Gunungkidul dan umumnya warga seluruh Indonesia. “Keyakinan yang dianut satu agama tidak harus menjelakan agama lain hanya karena perbedaan,” kata dia.
FLI selama ini secara rutin mengkampanyekan saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain meskipun beda agama.
Acara syawalan ini juga diisi Macopat oleh Romo Lukas Heri Purnawan dari Gereja Katolik Wonosari, hikmah syawalan oleh Haji Ariyanto Purbo Prasetyo dari Pondok Pesantren Darul Quran. Dan diakhiri doa bersama yang dipimpin oleh masing-masing tohok agama.

http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/01/forum-lintas-iman-gunungkidul-gelar-syawalan-443165