06/03/13

MELIHAT DESA WISATA JELOK DI GUNUNGKIDUL - Kidung Mesra di Pinggir Oya


Thursday, 02 August 2012

Gemericik alunan irama alur sungai selalu terdengar hingga tengah dusun.Suasana jalan desa yang selalu diiringi suara jangkrik dan katak seakan menambah eloknya suasana desa wisata Dusun Jelok,Desa Beji, Kecamatan Patuk ini.

Jembatan gantung seakan menjadi sebuah ciri khas dusun yang dulu dianggap terisolir ini.Namun dengan kekuatan warga masyarakat, dusun yang berada 16 kilometer arah barat kota Wonosari ini berada tepat di pinggir Sungai Oya. Lima cottagedengan dimensi rumah Jawa menambah daya tarik wisatawan untuk berdiam lebih lama,tinggal dan menyatu dengan kehidupan dusun tersebut. Keramahan warga dusun juga menjadi daya tarik tersendiri.Sebuah kehidupan warga yang benar-benar masih suci dan ramah menyapa para tamu.

Panorama dengan latar gunung persawahan serta alur Sungai Oya mengajak para tamu untuk bergumul dan siap mengarungi konsep wisata baru,menantang,tapi atraktif dan mendidik.Tak heran banyak tamu dari dalam negeri maupun mancanegara datang langsung dan tinggal untuk belajar kehidupan masyarakat Jelok. ”Pemandangan bukitnya sangat eksotis, masyarakatnya juga friendly,”ujar salah satu peserta dialog antarumat beragama dan suku asal Australia,AnushaYatawara beberapa waktu lalu,saat mengunjungi desa wisata ini.

Mahasiswi jurusan seni di Universitas Perth,Australia ini memberikan acungan jempol atas keindahan alam perbukitan di Gunungkidul yang sangat eksotis.”Kami sangat menikmati suasana ini,”ucapnya. Belum lagi lantunan gamelan Jawa yang siap mengiringi santap malam para tamu.Gending cokekan seakan menjadikan sebuah kidung mesra bagi para wisatawan yang sengaja datang untuk bisa menikmati suasana desa dan makan malam di pinggir Kali Oya tersebut.

Berbagai permainan pun disajikan pengelola desa wisata ini.Mulai outbond, biking,perahu kano,dan penginapan dengan tarif yang terjangkau.Untuk menginap semalam,pengunjung dikenai tarif Rp200.000. Dari harga tersebut,para pengunjung sudah disajikan menu tradisional,permainan desa,serta bersepeda mengelilingi sungai yang airnya kian jernih ketika musim kemarau ini. Kepenatan kehidupan kota akan sirna ketika menikmati hari- hari di Dusun Jelok.Kidung mesra di pinggir kali inilah sebuah terapi keletihan dari hiruk- pikuknya kehidupan kota.

Kepala Bidang pemasaran dan Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul Supriyadi menuturkan,destinasi desa wisata terus dilakukan. Pihaknya sengaja memberikan ruang bagi desa untuk berkreasi atas potensi wisata yang ada di desa masing-masing.”Harapan kami,roda perekonomian warga akan berkembang seiring dengan perkembangan desa wisata ini,”katanya.

Jelok sebagai salah satu potensi wisata minat khusus telah menjadi salah satu dari beberapa desa wisata yang siap menyambut wisatawan yang menginginkan wisata alternatif dan menyegarkan. SUHARJONO Gunungkidul

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/516145/

1 komentar: